Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
.
.

Popular Posts

Kamis, 05 Juni 2014



MIKROMETER
Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Micrometers.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf3/skins/common/images/magnify-clip.png
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Pada bab ini akan membahas tentang : 1 Jenis 2 Membaca satu mikrometer sistem inci 3 Membaca satu mikrometer metrik 4 Membaca satu mikrometer vernier 5. Acuan
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.
Berikut ilustrasi cara membaca alat ukur mikrometer.
Langkah-Langkah:
Cari angka pada skala utama, pada contoh di bawah angka yang diperoleh adalah 2,5.
Lanjutkan dengan mencari angka pada selubung luar yang berhimpit, pada contoh angka yang diperoleh adalah adalah 26 atau aslinya 0,26
Jumlahkan kedua angka yang diperoleh tersebut, lebih jelasnya amati ilustrasi berikut:

http://fisikastudycenter.com/images/animation/animasi-membaca-mikrometer-skrup.gif


Cara Penyajian Data pada Hasil Pembacaan Mikrometer Sekrup
Ketelitian mikrometer skrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu centimeter atau 0,001 cm alias 0,01 mm.
Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai tebal sebuah keping uang logam adalah 3,25 mm.
Maka penyajian atau pelaporan data dari tebal keping uang logam tadi adalah :
(3,25 ± 0,005) mm, ini dalam millimeter ya,..bukan centimeter.

atau seperti berikut oke juga, menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:
(3,250 ± 0,005) mm

dan bukan seperti berikut:
(3,25 ± 0,01) mm

Jadi, cara pelaporan data hasil pengukuran alat ini mengikuti pola berikut:
L = x ± Δ x
Dimana x adalah hasil yang kita baca dari mikrometer, dengan Δx adalah ketidakpastiannya,
dimana Δ x = 1/2 × ketelitian alat.

Sebagai contoh jika mikrometer skrup yang kita gunakan memiliki ketelitian atau skala terkecilnya adalah 0,01 mm, maka ketidakpastiannya:
Δ x = 1/2 × 0,01 mm = 0,005 mm
Angka inilah yang harus ditambahkan setelah tanda ± .
Pada pengukuran besaran panjang, terdapat beberapa alat ukur mulai dari yang tingkat ketelitian kurang sampai yang memiliki ketelitian tinggi. Skala terkecil mistar yaitu 1 mm, disusul jangka sorong 0,1 mm dan mikrometer sekrup 0,01 mm. Kelanjutan artikel jangka sorong virtual, artikel berikut adalah pengukuran menggunakan minrometer virtual.
Langkah simulasi pengukuran sebagai berikut :
Buka program “Macromedia Flash Player” mikrometer sekrup, sehingga nampak tampilan seperti gambar dibawah
https://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/08/ms-1.jpg?w=480
Kondisi mikrometer masing tertutup, untuk membuka rahang mikrometer dengan meng klik gambar gasing diatas ! Gasing turun menempati bidang pengukuran, selanjutnya putar pegangan mikrometer sekrup ke kanan (memakai mouse, klik bagian bawah pegangan putar lalu tarik ke arah atas dan lepas) berkali-kali sampai gasing terjepit.
https://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/08/ms-3.jpg?w=480
Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ;
  1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup. Pada gambar  terbaca besar Skala Utama , SU = 10,0 mmhttps://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/08/ms5.jpg?w=150&h=95
  2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm. Dari gambar terbaca SN = (40 x 0,01)mm = 0,4 mmhttps://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/08/ms6.jpg?w=150&h=97
Hasil Pengukuran (HP) adalah penjumlahan Skala Utama dan Skala Nonius. HP = SU + SN = (10,0 + 0,4)mm = 10,4 mm





Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjplR9zfJJugn82VZQYf6qV_y8vpWr_KajC8Hql_FLR9DMrjOAlU0HsDyRuMfWqV6R4Qer-EWLqfMqa-CGw1eTML1oFrZSxY70WLdkxK8KX82VcY6E9GVsDZbtOHvKDI5EaY7bkiKva0Jf7/s320/images.jpeg


1.  AnvilPenumpu tetap benda kerja yang akan diukur. Anvil ditempelkan terlebih dulu pada benda kerja yang akan dikur sebelum Spindle ditempelkan kemudian dengan memutar Thimble.

2. Spindle 
Spindle adalah poros yang diputar melalui Thimble sehingga bergerak maju atau mundur untuk menyesuaikan ukuran benda yang diukur. Selanjutnya ujung Spindle akan menempel pada sisi lain dari benda yang akan diukur.

3. Sleeve
Sleeve adalah poros berlubang yang berulir tempat Spindle dan Thimble bergerak maju atau mundur.

  • Inner Sleeve

Inner Sleeve adalah bagian dalam dari Sleeve yang berulir yang berpasangan dengan ulir Spindle.

  • Outer Sleeve

Outer Sleeve merupakan bagian luar Sleeve yang terdapat Skala Pengukuran yaitu Skala Atas dan Bawah.

4. Thimble
Ujung kanan Digunakan untuk memutar maju Spindle ketika masih belum berdekatan dengan benda yang akan diukur atau untuk memutar mundur untuk melepaskan dari benda kerja yang diukur.
Pada bagian ujung kiri Spindle terdapat Skala Pengukuran yaitu Skala Samping 

5. Skala Pengukuran

Skala pengukuran pada Micrometer terdiri dari :


Skala Atas (A) menunjukkan ANGKA DI DEPAN KOMA.

Skala Bawah (B) menunjukkan nilai 0,50 mm dari Skala Atas.

Skala Samping (S) menunjukkan ANGKA DI BELAKANG KOMA. 
6. Batang Kalibrasi
   Batang Kalibrasi disertakan pada alat ukur dan digunakan untuk melakukan kalibrasi (kecuali pada Micrometer dengan Range 0 - ~25 mm). Panjang Batang Kalibrasi adalah sesuai dengan Range minimal Micrometer.
7. Kunci Penyetel (Adjuster Clamp)
  Kunci Penyetel adalah alat yang digunakan untuk memutar Outer Sleeve atau Ratchet Stopper untuk mendapatkan kalibrasi yang benar.
8. Ratchet Stopper
    Digunakan untuk memutar Spindle ketika ujung Spindle sudah mendekati benda kerja yang akan diukur dan kemudian untuk mengencangkannya sehingga terdengar bunyi. Untuk memastikan ujung Spindle sudah menempel dengan rapat pada benda kerja yang diukur, Ratchet Stopper diputar sebanyak 2 ~ 3 putaran.
9. Pengunci Spindle (Lock Clamp)
Ketika ujung Spindle sudah menempel dengan benar dan Ratchet Stopper sudah diputar 2 ~ 3 putaran (terdengar bunyi), Spindle harus dikunci dengan memutar Lock Clamp ke arah kiri agar Spindle tidak bergeser ketika Micrometer dilepas dari benda kerja yang diukur untuk dilakukan pembacaan hasil pengukuran.
10. Tangkai

Tangkai merupakan bagian dimana pada bagian inilah Micrometer dipegang dengan tangan kiri (kecuali kidal) pada saat penguuran dan dijepitkan pada ragum ketika dilakukan kalibrasi.



JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
Kegunaan jangka sorong adalah:
  • untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
  • untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
  • untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
·         Berikut ini ilustrasi cara membaca pengukuran panjang suatu benda dengan menggunakan jangka sorong atau caliper (vernier caliper). Ketelitian sebuah jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm.

Perhatikan contoh gambar pengukuran dengan jangka sorong berikut!
·        
Topik : Pengukuran - Jangka Sorong
Level : SMP - SMA
·         Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan untuk memudahkan memasukkan benda yang akan diukur.
·         Geser lagi rahang ke sebelah kiri dengan rapat agar mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.
·         Ada dua angka NOL pada jangka sorong di bawah. Yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah.
·         Perhatikan garis pertama sebelum angka NOL yang bawah. setelah angka 1 adalah 1,1, kemudian 1,2, 1,3 dan seterusnya. Sehingga disini kita dapat angka 1,2.
·         Perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah, cari yang nyambung dengan lurus garis atas dan bawahnya. Di contoh didapat angka 6 atau sesungguhnya 0,06 .
Jumlahkan dua angka yang di dapat tadi.
·          
·         http://fisikastudycenter.com/images/animation/animasi-membaca-jangka-sorong.gif
·          
·         Bagaimana Cara Penyajian atau Pelaporan Data pada Hasil Pembacaan Jangka Sorong?
Seperti telah disebutkan di atas, ketelitian jangka sorong atau skala terkecil jangka sorong adalah 0,01 cm. Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai panjang sebuah pelat besi adalah 1,48 cm. Angka ini, yang diperoleh dari hasil pengukuran tadi, masih dipandang sebagai nilai pendekatan saja. Jadi nilai "aslinya" panjang pelat besi berapa, belum tahu juga karena jika diukur dengan alat yang lebih teliti lagi akan diperoleh hasil yang berbeda.
·         Maka penyajian atau pelaporan datanya adalah :
(1,48 ± 0,005) cm

atau seperti berikut juga boleh, menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:
(1,480 ± 0,005) cm

dan bukan seperti berikut:
(1,48 ± 0,01 ) cm

Jadi cara pelaporan data hasil pengukuran adalah:
L = x ± Δ x
·         Dimana x adalah hasil yang nampak di pengukuran kita, dengan Δx adalah ketidakpastiannya atau bahasa gampangnya kurang lebihnya, dimana Δx = 1/2 × ketelitian alat.

Sebagai contoh jangka sorong di atas, ketelitiannya atau skala terkecilnya adalah 0,01 cm, sehingga
·         Δ x = 1/2 × 0,01 cm = 0,005 cm.
·         Coba sekali lagi,.. ga pake benda langsung digeser saja ya, kalo yang begini ini panjang bendanya berapa? Sebagian angka tertutup ndhak keliatan.

http://fisikastudycenter.com/images/animation/animasi-membaca-jangka-sorong-2.gif

Salaah,..panjang benda bukan 2,45 cm,... kita tak tau panjang bendanya, org ndhak ada bendanya gitu lho,....he2
·        

Bagian-bagian Jangka Sorong
cara menggunakan jangka sorong, bagian-bagian jangka sorongsumber gambar : BSE
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.Sobat hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan sobat tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.
Fungsi Jangka Sorong
  1. Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
  2. Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
  3. Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah.
1.Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya.
2. Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)
Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong, sekarang bagaimana cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut
Cara Membaca Jangka Sorong
  • Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
  • Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
  • Jumlahkan
Selagi sobat benar cara menggunakan jangka sorong dan tau cara membacanya, sobat akan mendapatkan nilai pengukuran yang akurat.
Contoh Soal
Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut
cara menggunakan jangka sorong 1
Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya  = 5,35 cm
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan,,mohon maaf apabila ada kesalahan kata ,,sekian terima kasih

sketsa mikrometer