MIKROMETER
Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat
melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu
mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah
dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam
metrology, studi dari pengukuran,
Pada bab ini
akan membahas tentang : 1 Jenis 2 Membaca satu mikrometer sistem inci 3
Membaca satu mikrometer metrik 4 Membaca satu mikrometer vernier 5. Acuan
Mikrometer
memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi
berikut :
Mikrometer
Luar Mikrometer
luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan
batang-batang.
Mikrometer
dalam Mikrometer
dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda
Mikrometer
kedalaman Mikrometer
kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan
slot-slot.
Satu
mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
Satu fitur
yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai
menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan
mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak
akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan
pada satu tenaga putaran tertentu.
Berikut
ilustrasi cara membaca alat ukur mikrometer.
Langkah-Langkah:
Cari angka
pada skala utama, pada contoh di bawah angka yang diperoleh adalah 2,5.
Lanjutkan
dengan mencari angka pada selubung luar yang berhimpit, pada contoh angka yang
diperoleh adalah adalah 26 atau aslinya 0,26
Jumlahkan
kedua angka yang diperoleh tersebut, lebih jelasnya amati ilustrasi berikut:

Cara
Penyajian Data pada Hasil Pembacaan Mikrometer Sekrup
Ketelitian mikrometer skrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu centimeter atau 0,001 cm alias 0,01 mm.
Ketelitian mikrometer skrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu centimeter atau 0,001 cm alias 0,01 mm.
Misalkan
dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai tebal sebuah keping uang
logam adalah 3,25 mm.
Maka
penyajian atau pelaporan data dari tebal keping uang logam tadi adalah :
(3,25 ± 0,005) mm, ini dalam millimeter ya,..bukan centimeter.
atau seperti berikut oke juga, menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:
(3,250 ± 0,005) mm
dan bukan seperti berikut:
(3,25 ± 0,01) mm
Jadi, cara pelaporan data hasil pengukuran alat ini mengikuti pola berikut:
(3,25 ± 0,005) mm, ini dalam millimeter ya,..bukan centimeter.
atau seperti berikut oke juga, menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:
(3,250 ± 0,005) mm
dan bukan seperti berikut:
(3,25 ± 0,01) mm
Jadi, cara pelaporan data hasil pengukuran alat ini mengikuti pola berikut:
|
L = x ± Δ
x
|
Dimana x
adalah hasil yang kita baca dari mikrometer, dengan Δx adalah
ketidakpastiannya,
dimana Δ x =
1/2 × ketelitian alat.
Sebagai contoh jika mikrometer skrup yang kita gunakan memiliki ketelitian atau skala terkecilnya adalah 0,01 mm, maka ketidakpastiannya:
Sebagai contoh jika mikrometer skrup yang kita gunakan memiliki ketelitian atau skala terkecilnya adalah 0,01 mm, maka ketidakpastiannya:
Δ x = 1/2
× 0,01 mm = 0,005 mm
Angka inilah
yang harus ditambahkan setelah tanda ± .
Pada pengukuran besaran panjang, terdapat beberapa
alat ukur mulai dari yang tingkat ketelitian kurang sampai yang memiliki
ketelitian tinggi. Skala terkecil mistar yaitu 1 mm, disusul jangka sorong 0,1
mm dan mikrometer sekrup 0,01 mm. Kelanjutan artikel jangka sorong virtual,
artikel berikut adalah pengukuran menggunakan minrometer virtual.
Langkah simulasi pengukuran sebagai berikut :
Buka program “Macromedia Flash Player” mikrometer
sekrup, sehingga nampak tampilan seperti gambar dibawah
Kondisi mikrometer masing tertutup, untuk membuka
rahang mikrometer dengan meng klik gambar gasing diatas ! Gasing turun
menempati bidang pengukuran, selanjutnya putar pegangan mikrometer sekrup ke
kanan (memakai mouse, klik bagian bawah pegangan putar lalu tarik ke arah atas
dan lepas) berkali-kali sampai gasing terjepit.
Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ;
- Skala
Utama (SU), yaitu
skala pada pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian
kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup. Pada gambar terbaca
besar Skala Utama , SU = 10,0 mm

- Skala
Nonius (SN), skala
pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis mendatar skala
diam dikalikan 0,01 mm. Dari gambar terbaca SN = (40 x 0,01)mm = 0,4 mm

Hasil Pengukuran (HP) adalah penjumlahan Skala Utama dan
Skala Nonius. HP = SU + SN = (10,0 + 0,4)mm = 10,4 mm
Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standard bagian-bagian
mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut
1. AnvilPenumpu tetap benda
kerja yang akan diukur. Anvil ditempelkan terlebih dulu pada benda kerja yang
akan dikur sebelum Spindle ditempelkan kemudian dengan memutar Thimble.
2. Spindle
Spindle adalah poros yang diputar
melalui Thimble sehingga bergerak maju atau mundur untuk menyesuaikan ukuran
benda yang diukur. Selanjutnya ujung Spindle akan menempel pada sisi lain dari
benda yang akan diukur.
3. Sleeve
Sleeve adalah poros berlubang yang
berulir tempat Spindle dan Thimble bergerak maju atau mundur.
- Inner Sleeve
Inner Sleeve adalah bagian dalam
dari Sleeve yang berulir yang berpasangan dengan ulir Spindle.
- Outer Sleeve
Outer Sleeve merupakan bagian luar
Sleeve yang terdapat Skala Pengukuran yaitu Skala Atas dan Bawah.
4. Thimble
Ujung kanan Digunakan untuk memutar
maju Spindle ketika masih belum berdekatan dengan benda yang akan diukur atau
untuk memutar mundur untuk melepaskan dari benda kerja yang diukur.
Pada bagian ujung kiri Spindle
terdapat Skala Pengukuran yaitu Skala Samping
5. Skala Pengukuran
Skala pengukuran pada Micrometer
terdiri dari :
Skala Atas (A) menunjukkan ANGKA DI
DEPAN KOMA.
Skala Bawah (B) menunjukkan nilai
0,50 mm dari Skala Atas.
Skala Samping (S) menunjukkan ANGKA
DI BELAKANG KOMA.
6. Batang Kalibrasi
Batang Kalibrasi
disertakan pada alat ukur dan digunakan untuk melakukan kalibrasi (kecuali pada
Micrometer dengan Range 0 - ~25 mm). Panjang Batang Kalibrasi adalah sesuai
dengan Range minimal Micrometer.
7. Kunci Penyetel (Adjuster Clamp)
Kunci Penyetel adalah alat
yang digunakan untuk memutar Outer Sleeve atau Ratchet Stopper untuk
mendapatkan kalibrasi yang benar.
8. Ratchet Stopper
Digunakan untuk
memutar Spindle ketika ujung Spindle sudah mendekati benda kerja yang akan
diukur dan kemudian untuk mengencangkannya sehingga terdengar bunyi. Untuk
memastikan ujung Spindle sudah menempel dengan rapat pada benda kerja yang
diukur, Ratchet Stopper diputar sebanyak 2 ~ 3 putaran.
9. Pengunci Spindle (Lock Clamp)
Ketika ujung Spindle sudah menempel
dengan benar dan Ratchet Stopper sudah diputar 2 ~ 3 putaran (terdengar bunyi),
Spindle harus dikunci dengan memutar Lock Clamp ke arah kiri agar Spindle tidak
bergeser ketika Micrometer dilepas dari benda kerja yang diukur untuk dilakukan
pembacaan hasil pengukuran.
10. Tangkai
Tangkai merupakan bagian dimana pada
bagian inilah Micrometer dipegang dengan tangan kiri (kecuali kidal) pada saat
penguuran dan dijepitkan pada ragum ketika dilakukan kalibrasi.
JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat
ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi
analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah
30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
Kegunaan
jangka sorong adalah:
- untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
- untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
- untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
·
Berikut ini ilustrasi cara membaca pengukuran
panjang suatu benda dengan menggunakan jangka sorong atau caliper (vernier
caliper). Ketelitian sebuah jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm.
Perhatikan contoh gambar pengukuran dengan jangka sorong berikut!
Perhatikan contoh gambar pengukuran dengan jangka sorong berikut!
·
Topik : Pengukuran - Jangka Sorong
Level : SMP - SMA
Topik : Pengukuran - Jangka Sorong
Level : SMP - SMA
·
Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan
untuk memudahkan memasukkan benda yang akan diukur.
·
Geser lagi rahang ke sebelah kiri dengan rapat agar
mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.
·
Ada dua angka NOL pada jangka sorong di bawah.
Yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke
tengah.
·
Perhatikan garis pertama sebelum angka NOL yang
bawah. setelah angka 1 adalah 1,1, kemudian 1,2, 1,3 dan seterusnya. Sehingga
disini kita dapat angka 1,2.
·
Perhatikan garis yang berhimpit antara skala
atas dan skala bawah, cari yang nyambung dengan lurus garis atas dan bawahnya.
Di contoh didapat angka 6 atau sesungguhnya 0,06 .
Jumlahkan dua angka yang di dapat tadi.
Jumlahkan dua angka yang di dapat tadi.
·
·


·
·
Bagaimana Cara Penyajian atau Pelaporan
Data pada Hasil Pembacaan Jangka Sorong?
Seperti telah disebutkan di atas, ketelitian jangka sorong atau skala terkecil jangka sorong adalah 0,01 cm. Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai panjang sebuah pelat besi adalah 1,48 cm. Angka ini, yang diperoleh dari hasil pengukuran tadi, masih dipandang sebagai nilai pendekatan saja. Jadi nilai "aslinya" panjang pelat besi berapa, belum tahu juga karena jika diukur dengan alat yang lebih teliti lagi akan diperoleh hasil yang berbeda.
Seperti telah disebutkan di atas, ketelitian jangka sorong atau skala terkecil jangka sorong adalah 0,01 cm. Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai panjang sebuah pelat besi adalah 1,48 cm. Angka ini, yang diperoleh dari hasil pengukuran tadi, masih dipandang sebagai nilai pendekatan saja. Jadi nilai "aslinya" panjang pelat besi berapa, belum tahu juga karena jika diukur dengan alat yang lebih teliti lagi akan diperoleh hasil yang berbeda.
·
Maka penyajian atau pelaporan datanya adalah :
(1,48 ± 0,005) cm
atau seperti berikut juga boleh, menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:
(1,480 ± 0,005) cm
dan bukan seperti berikut:
(1,48 ± 0,01 ) cm
Jadi cara pelaporan data hasil pengukuran adalah:
(1,48 ± 0,005) cm
atau seperti berikut juga boleh, menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:
(1,480 ± 0,005) cm
dan bukan seperti berikut:
(1,48 ± 0,01 ) cm
Jadi cara pelaporan data hasil pengukuran adalah:
|
L = x ± Δ x
|
·
Dimana x adalah hasil yang nampak di pengukuran
kita, dengan Δx adalah ketidakpastiannya atau bahasa gampangnya kurang
lebihnya, dimana Δx = 1/2 × ketelitian alat.
Sebagai contoh jangka sorong di atas, ketelitiannya atau skala terkecilnya adalah 0,01 cm, sehingga
Sebagai contoh jangka sorong di atas, ketelitiannya atau skala terkecilnya adalah 0,01 cm, sehingga
·
Δ x = 1/2 × 0,01 cm =
0,005 cm.
·
Coba sekali lagi,.. ga pake benda langsung
digeser saja ya, kalo yang begini ini panjang bendanya berapa? Sebagian angka
tertutup ndhak keliatan.

Salaah,..panjang benda bukan 2,45 cm,... kita tak tau panjang bendanya, org ndhak ada bendanya gitu lho,....he2

Salaah,..panjang benda bukan 2,45 cm,... kita tak tau panjang bendanya, org ndhak ada bendanya gitu lho,....he2
·
Bagian-bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang
geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka
sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius
(renvier*) di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan
mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10
skala.Sobat hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan sobat
tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.
Fungsi Jangka Sorong
- Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
- Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
- Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam
beberapa langkah.
1.Awal
persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang
geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang
tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat
bisa mensettingnya.
2. Langkah/
cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda
dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan
kesalahan pengukuran.
3. Tutup
rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan
pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk
Mengukur Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)
Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka
sorong, sekarang bagaimana cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut
Cara Membaca Jangka Sorong
- Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
- Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
- Jumlahkan
Selagi sobat benar cara menggunakan jangka sorong dan
tau cara membacanya, sobat akan mendapatkan nilai pengukuran yang akurat.
Contoh Soal
Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut
Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut
Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya = 5,35 cm
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya = 5,35 cm
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan,,mohon maaf
apabila ada kesalahan kata ,,sekian terima kasih










